Puisi semasa SMP (1)

Setelah mengorek-orek catatan masa lampau, muncul juga kertas-kertas berisi puisi-puisi yang gue tulis semasa SMP.
Berikut ini merupakan puisi yang gue tulis pada hari Jumat, 18 Desember 2009:

Jadilah Garuda Perkasa
Indonesia,
Lebih dari 13.600 pulaunya
Dari Sabang sampai Merauke
Rangkailah rantainya!
Perkuat dengan jiwa dan baktimu!

Hai penerus bangsa,
Jadilah garuda perkasa!
Tompang Indonesia membumbung tinggi
Tegakkan asa!
Bangun Indonesia!

Wahai penerus bangsa,
Jadilah garuda perkasa!
Berpegang pancasila

Bibit bangsa,
Cengkeram erat tali persatuan!
Runcingkanlah matamu!
Bawa Indonesia menatap kemenangannya!
Sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCvDIrbVg_eQGiZmR6OQ2nfwdgNWWCL_opUQNeRrtUGQQ4E_x67WRJVtxsMT5ATzqkmfQfTyVrFZf-U0TYmlMkXQVlOXhtT_LtoV21oK3pkvYsvZ-Y3NNHEAb_2gyIwxre8asomVNtEDYY/s1600/garuda02-1440x1080.jpg

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tulisan Gabut

Gambar
Tulisan gabut yang gue tulis pada 2 Juni 2008 ini merupakan bentuk goresan empati pada nyamuk-nyamuk yang telah gue bunuh (lebay…). Seingat gue, gue menulis ini ketika sedang belajar di kamar kemudian ada nyamuk yang mengganggu. Setelah itu, entah dari mana motivasi itu datang, gue pun nulis ini: Mosquito Nyamuk-nyamuk itu bersatu berorkestra ria di bawah waktu isya di atas maghrib. Rumah terasa bagai teater panggung wisata swara yang bergema ria. Mosquitos mulai berpencar mencari darah segar dari seonggok daging tubuh manusia. Sebuah antena dari salah satu anggota mereka menangkap sinyal merah, darah… Mosquito menyingkapkan selang penyedotnya ketika sampai di kulit kaki seorang anak manusia. Setelah beberapa detik ia menghisap, perutnya sudah hampir penuh oleh darah. Kemudian ‘PLAK!’ Tangan anak manusia itu mengakhiri nyawa dan kisah Mosquito itu. Namun di luar sana masih banyak mosquitos lainnya yang masih mencari cairan kehidupan mereka, bertahan hidup serta berkembang b
Baca selengkapnya

Puisi yang kubacakan bersama Rischa Natasha pada acara silaturrahmi dengan Prodi ILPOL

    1 16, 17, 18 tahun lalu aku tak tahu satu  (Ahdi) 16, 17, 18 tahun lalu kita tak tahu satu  (Icha) egoku mengajari satu berarti satu   (Ahdi) satu, berdiri sendiri 16, 17, 18 tahun kemudian satu telah bermakna  satu, bukan berarti lagi sendiri   (Icha) satu, aku takkan bisa lagi sendiri Hari ini, satu adalah gabungan (Ahdi) satu adalah kumpulan satu adalah himpunan Hari ini satu adalah keluarga   (Icha) satu adalah suka cita dan satu adalah KITA (Ahdi + Icha)
Baca selengkapnya

Orasi W. S. Rendra

Gambar
Semasa SMP kelas 3, kami, warga kelas IX E SMP N 1 Adiwerna, pernah diberi tugas sama guru PKn buat nulis orasi yang dibacakan W.S. Rendra di sebuah iklan TV. Ini dia orasi beliau: Revolusi Saudara-saudara sebangsa dan setanah air Saat ini kita masih terperangkap lingkaran setan Kemiskinan, ketidakpedulian, korupsi, kerja asal-asalan Ayo  kita yang tidak mau dijajah kemiskinan dan kesusahan Saatnya revolusi kebangsaan Mari kita berjanji “Aku warga negara Indonesia Kutumpahkan darahku, badanku dan hatiku Berperang melawan kemiskinan dan kesusahan Belajar dan bekerja sungguh-sungguh Dengan kekuatan otot dan otakku Menjadi pendobrak kemajuan Demi masa depan Indonesia yang bahagia dan sejahtera” Sumber gambar:  http://beritapks.com/wp-content/uploads/2011/05/rendra.gif
Baca selengkapnya