Puisi malam pelantikan anggota Mading SMA 1 Slawi
Patah hati karena cowok yang disuka ternyata punya pacar? Aku
pernah. Rasanya sakit plus sedih banget. Tiba-tiba jadi gapunya motivasi buat
belajar. Ngrasa juga kan?
Aku nulis puisi ini pada malam
pelantikan Mading karena calon anggota Mading waktu itu diharuskan membuat satu
karya dadakan. Ya udah aku tulis aja apa yang aku rasain waktu itu. Ketika itu aku
masih kelas 1 SMA.
Beberapa bulan kemudian temen aku
yang ternyata menyimpan puisi sampah itu dateng nunjukin ke aku, trus bilang
sambil senyum, “Puisi kamu bagus lho! Aku suka bahasanya.”
Aku Cuma bisa jawab, “Oh ya?”
Karena aku udah lupa pernah nulis puisi itu. Lagian sedih
juga nginget perasaan aku waktu nulis itu.
Aku Saat Ini
Cinta yang kemilau itu runtuh
Kebenaran yang selama ini gelap telah tersingkap
Jiwaku runtuh bersimpuh
Kenapa Kau tuliskan ini, Tuhan?
Aku tahu, aku baru tahu
Jiwa yang selama ini menjadi bayang
mimpiku
Tak tertakdir untuk mengisi ruang
waktu
Sekarang,
Apapun warna benang takdir yang akan Kau beri, Tuhan
Kan kurajut menjadi selimut hangat
Yang kan melindungiku dari dinginnya senja usia
Kalau tulisan yang di bawah ini merupakan kisah singkat
perjalanan aku suka sama seseorang:
When I love you…
Awalnya kutatap matamu dengan sebelah hati. Namun saat
kutatap hatimu, seakan seluruh jiwaku hening terbuka. Indah hati dan karsamu
menundukkanku. Cinta itu awalnya hinggap di mata, kemudian perlahan merenggut
hatiku, ragaku, batinku. But, when I’m in love with you, I knew this love has a single sign of pain.
Komentar
Posting Komentar