Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Puisi yang kubacakan bersama Rischa Natasha pada acara silaturrahmi dengan Prodi ILPOL

    1 16, 17, 18 tahun lalu aku tak tahu satu  (Ahdi) 16, 17, 18 tahun lalu kita tak tahu satu  (Icha) egoku mengajari satu berarti satu   (Ahdi) satu, berdiri sendiri 16, 17, 18 tahun kemudian satu telah bermakna  satu, bukan berarti lagi sendiri   (Icha) satu, aku takkan bisa lagi sendiri Hari ini, satu adalah gabungan (Ahdi) satu adalah kumpulan satu adalah himpunan Hari ini satu adalah keluarga   (Icha) satu adalah suka cita dan satu adalah KITA (Ahdi + Icha)

Dealova Lyrics

Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu Karena langkah merapuh tanpa dirimu Karena hati t'lah letih ... Aku ingin menjadi sesuatu yang s'lalu bisa kau sentuh Aku ingin kau tahu bahwa ku selalu memujamu Tanpamu sepinya waktu merantai hati Oo bayangmu seakan-akan ... Kau seperti nyanyian dalam hatiku yang memanggil rinduku padamu Ooo seperti udara yang kuhela kau selalu ada Oh uuu oo uuu o... uuu o...oh Hanya dirimu yang bisa membuatku tenang Tanpa dirimu aku merasa hilang ... dan sepi dan sepi ... Kau seperti nyanyian dalam hatiku yang memanggil rinduku padamu Oooo seperti udara yang kuhela kau selalu ada Kau seperti nyanyian dalam hatiku yang memanggil rinduku padamu Oo seperti udara yang kuhela kau selalu ada Selalu ada Kau selalu ada Selalu ada Kau selalu ada Sya nana nana nana nana nana Sya nana nana nana nana nana Sya nana nana nana nana nana Sya nana nana nana nana nana

MBAKAR SARUNGE TANGGANE (Sebuah skenario drama)

Gambar
Ini adalah skenario drama yang dipentaskan saat aku kelas XII SMA bersama team ku untuk melengkapi tugas Bahasa Jawa. Drama berlangsung seru dengan tampilnya gaya kocak Izzul ( Akhmad Iskandar Zulkarnaen) yang berperan sebagai orang gila. Check this out! A.     Tokoh ing carios Wong edan             : Akhmad Iskandar Zulkarnaen Pak Kasro              : Yusro Adi Aji Apriliyanto Bu Kasro                : Ahdiyatul Muamaliyah Pak Mahli               : Mohammad Ilham Bu Mahli                : Alifia Nidya Hapsari Ningsih                   : Feny Puspitaningsih Tukang Sayur         : Angga Abqori Bachrian B.      Carios Babak 1 Ing sawijining dina, ana wong edan lagi mlaku-mlaku ing Desa Remuk-Ancur. Won g edan iku weruh sarung apik lagi dijemur ing pemehan plataran umah Pak Mahli. Wong edan             : (Nggremeng) ” X@Z, mCΔT, v = λ.f, W = m.a ...” ”Ih! Ana sarung apik! Dienggo ah!” (Mlebu plataran umah Pak Mahli banjur njupuk sarunge) Tukang Sayur  

Untuk Ayah ... (Sebuah Cerpen)

Arrrgh!!! Penat sekali hidupku! Rasanya planet bernama Bumi sedang mendarat di kepalaku. Kucoba membuka kembali selembar kertas yang sedang kuremas. Ah, Merah merona nilai matamatikaku. 43, angka terburuk dalam catatan sejarahku. Sudah menjadi rutinitas sejak SD, aku selalu mendapat nilai matematika di atas 70. Ah, dulu aku melayang saat mataku menangkap angka 100 di ujung kertas ulanganku. Sekarang aku terpuruk, mataku serasa terbakar oleh angka yang terpampang saat ini. Ah, apa Allah telah menyoretkan Tip-X-nya pada kertas takdir indahku, kemudian menggantinya dengan tulisan bertinta hitam kelam? Kelas X-6 terasa sunyi laksana kediaman jasad-jasad yang telah kehilangan nyawa. Padahal teman-teman kelasku sedang sibuk menghiperbolakan nasib buruk yang mereka terima hari ini. Ya, hanya 2 orang saja yang menjabat sebagai un-remedial person dengan mengantongi angka 73 dan 76. Ah, mepet sekali, padahal seorang siswa harus mengikuti remidial apabila nilai ulangannya di bawah 70. Namun ma